Data dalam digital marketing memiliki peranan yang cukup penting. Apapun tipe situs yang Anda miliki baik itu e-commerce, personal website, website bisnis ataupun yang lainnya, sangat penting untuk mengetahui bagaimana pengguna atau pengunjung berinteraksi dengan situs Anda. Mungkin, Anda bisa menggunakan Google Analytics seperti yang telah digunakan oleh jasa penyedia SEO di kota kota besar seperti Jasa SEO Jakarta, Jasa SEO Jogja, Jasa SEO Surabaya dan yang lainnya. Namun, jika digunakan sendiri, hasilnya tidaklah maksimal. Untuk memaksimalkan kinerjanya, Anda bisa menggunakan Google Tag Manager. Nah pada artikel ini, mari kita bahas mengenai Google Tag Manager dalam SEO.
Memahami Mengapa Tags Perlu untuk Situs Anda
Google Tag Manager adalah semua tentang tag dan code snippets yang ada pada situs Anda. Jadi, perlu sekali untuk Anda mengetahui tujuan dari tag tersebut, dimana Anda dapat menemukan tag, dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar tanpa membuat error pada situs Anda.
Tag pada dasarnya adalah sebuah code snippets yang membantu Anda untuk mengukur traffic, memonitor online campaign, dan mempelajari mengenai perilaku pengguna pada situs Anda. Tag juga akan membantu Anda untuk memberi informasi yang Anda butuhkan untuk membantu memberikan keputusan terbaik dalam digital marketing strategi.
Beberapa tag yang populer beberapa diantaranya adalah Google Analytics, Google Ads, AdRoll, Crazy Egg, Floodlight, dan tag yang bisa Anda buat sendiri. Sayangnya, tag dan code snippets terkadang membingungkan bagi sebagian orang. Nah karena itu, hadirlah Google Tag Manager.
Memiliki tag dan code snippets yang terorganisir dengan baik akan membantu meningkatkan user experience serta membuat situs Anda berjalan dengan efisien. Menurut Google, sangat mudah bagi orang apalagi yang awam untuk salah menempatkan atau bahkan salah membuat tag ini sehingga mengakibatkan hal – hal yang tidak diinginkan. Nah dengan adanya Google Tag Manager dalam SEO ini, Anda akan dibantu untuk meminimalisasikan kemungkinan – kemungkinan tersebut.
Memahami Bagaimana Cara Google Tag Manager Bekerja
Google Tag Manager memungkinkan Anda untuk melakukan atau mengubah dua hal, yakni :
- Tag di Situs Anda, Ini termasuk tag – tag yang dibutuhkan untuk optimasi dan pemasaran situs Anda seperti Google Analytic, Google Ads conversion tracking, dan yang lainnya.
- Nilai Konfigurasi, Ini ada hubungannya dengan mobile apps yang Anda buat. Jika Anda membuat mobile apps, Anda mampu mengubah nilai konfigurasi dengan mudah. Hal ini termasuk position, time out, game play dan lain lain dalam mobile apps.
GTM akan membantu Anda untuk menghemat waktu dan membantu Anda mengelola kode jika Anda memiliki beberapa tag berbeda yang terkait dengan situs Anda. Dengan menggunakan Google Tag Manager juga mampu membantu Anda untuk “membersihkan” kode situs Anda serta kecepatan situs juga bisa meningkat.
Pro dan Kontra Google Tag Manager dalam SEO
Mengurangi Ketergantungan dengan Web Developer
Salah satu keuntungan terbesar menggunakan Google Tag Manager akan mempermudah marketer untuk menggunakan tag tanpa harus meminta bantuan web developer. Ini adalah keuntungan terbesar. Contoh saja Anda perlu mengumpulkan data untuk data yang cenderung cepat, tanpa GTM, ada kemungkinan besar bahwa hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya.
Masih Membutuhkan Kemampuan Teknis
Meskipun Google Tag Manager mampu mengurangi ketergantungan dengan web developer, namun butuh kemampuan teknis untuk menggunakannya. Ya, orang awam tidak serta merta akan bisa menggunakan tools yang satu ini sebab tools yang satu ini membutuhkan pemahaman teknis yang lebih lanjut.
Kebanyakan Bisnis Menerima Banyak Keuntungan Setelah Menggunakan GTM
Dengan menggunakan GTM, bisnis bisa menerima banyak keuntungan baik itu bisnis kecil ataupun bisnis besar. Semenjak GTM mudah digunakan oleh orang, ini sangat menguntungkan bagi pemilik bisnis kecil yang umumnya memiliki keterbatasan jumlah sumber daya manusia.
Tag Mampu Membuat Situs Lebih Lambat Jika Tidak Benar Pengimplementasiannya
Jika tag diaktifkan secara serempak atau salah pengimplementasian, hal ini mampu memperlambat situs Anda. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah situs, semakin sedikit orang yang mau menunggu. Kebanyakan dari mereka enggan dan lebih memilih untuk mencari situs yang lainnya.
Dapat Digunakan untuk Situs AMP dan Mobile Apps
Tak hanya website biasa saja yang bisa menggunakan Google Tag Manager. Situs AMP dan mobile apps juga bisa menggunakan dan mengambil keuntungan – keuntungan yang digunakan oleh Google Tag Manager.
Cara Menggunakan Google Tag Manager
Di bawah ini beberapa step untuk memanfaatkan Google Tag Manager untuk SEOl. Simak selengkapnya!
Step #1 : Buat Akun dan Container
Pada step pertama, Anda tentu saja harus membuat akunnya terlebih dahulu. Setelah Anda mengetikkan nama bisnis Anda dan data – data yang diperlukan lainnya, Anda akan diminta untuk mengisi yang sering disebut container. Container ini memuat mengenai nama dan situs yang ingin dipasangi Google Tag Manager.
Step #2 : Tambahkan Kode Snippets pada Situs Anda
Setelah Anda berhasil membuat akun dan container. Anda akan diarahkan ke halaman yang memperlihatkan sejumlah kode snippets. Ikuti langkah – langkah yang tertera pada Google Tag Manager yaitu dengan meletakan kode bagian atas pada bagian head dan kode bagian bawah pada body.
Step #3 : Buat Tag
Nah jika step sebelumnya sudah selesai, Anda akan dihadapkan pada dashboard Google Tag Manager. Nah, untuk memulai membuat tag manager, Anda bisa klik create new. Sebelum lanjut ke step berikutnya, beri nama tag Anda dengan jelas agar tidak membingungkan ke depannya.
Nah setelah mengisi nama tag dengan benar, Anda akan dihadapkan ke dua pilihan yakni “Tag Configuration” dan “Triggering”. Anda bisa memilih “Tag Configuration”. Anda akan diberikan daftar jenis tag yang umum digunakan. Jika apa yang Anda ingin buat ada di daftar tersebut, klik tulisan tag yang ingin Anda buat. Jika di daftar tersebut tidak ada, Anda bisa mengcustomnya sendiri.Nah pada kesempatan kali ini, contoh saja ingin membuat tag untuk Google Analytics.
Anda hanya tinggal mengisi sesuai tujuan Anda. lalu lanjut ke step yang berikutnya.
Step berikutnya adalah mengisi bagian “triggering”. Biasanya untuk setting Google Analytics, kebanyakan marketer menggunakan pilihan All Pages dan save.
Step #4 : Preview, Debugging, dan Publish Tag
Preview and Debugging mode dari Google Tag Manager dalam SEO memungkinkan Anda untuk melakukan test terlebih dahulu sebelum melakukan publikasi. Jadi, Anda mampu memastikan semuanya berjalan sesuai dengan seharusnya.
Untuk menggunakan fitur yang satu ini. Anda bisa klik tulisan “preview” pada bagian kanan atas dashboard Google Tag Manager. Anda akan melihat banner orange yang memberi tanda bahwa Anda sedang berada di mode preview. Kemudian, buka situs yang Anda pasangi tag. Jika Anda sudah membukanya sebelumnya, jangan lupa untuk merefreshnya terlebih dahulu. Nah Anda akan melihat tulisan “debug” pada bagian bawah layar Anda.
“Debug” panel akan memperlihatkan detail informasi mengenai tag, trigger, serta data layer Anda. Pada sebelah kiri Anda akan melihat ringkasan mengenai apa yang sedang terjadi pada data layer. Tenang saja, pengunjung tidak akan melihatnya. Jika Anda rasa sudah benar, dan tidak ada masalah. Lakukan publikasi untuk tag tersebut.
Nah itulah serba – serbi mengenai Google Tag Manager dalam SEO yang harus Anda ketahui. Semoga dengan adanya artikel yang satu ini mampu membantu Anda ya.