Identifikasi Kata Kunci Yang Menjual Dalam Iklan Adwords

Kita akan dihadapkan dengan beragam pilihan kata kunci ketika bermain dengan keyword planner. Fitur dari Keyword Planner sendiri sangat membantu, apalagi terdapat 8 fitur baru Keyword Planner yang semakin membantu Anda. Pemilihan kata kunci yang tepat dalam Adwords, penting!. Berpengaruh pada konversi, efektif nya bugdet, dan performa iklan secara keseluruhan.

Berdasarkan karakter level ‘menjualnya‘, kata kunci dapat kita kategorikan menjadi kata kunci informational, navigational & transactional. Dan bisa ditambah lagi: commercial. Untuk kata kunci dalam setting Adwords, kata kunci yang bersifat transactional menempati kasta paling mulia, disusul commercial. Informational menempati posisi abu-abu yang bisa dipakai atau atau harus disingkirkan.

Jenis – jenis Kata Kunci

1. Transactional 

Mengandung kata-kata dengan sense mau beli: “beli”, “jual”, “pesan”, “order”. Anda yang menjual barang, saya kira kata kunci tersebut perlu dimasukkan, diikuti produk. Misal: “beli bunga papan jakarta”, “jual madu di jogja”.

2. Commercial

Yang sering ditemukan dalam perkara jual-beli: “murah”, “toko”, “penjual”, “jasa “. Contoh: “toko herbal Surabaya”, “jasa iklan Adwords”.

3. Infomational

Banyak, bertebaran, namun susah terjadi konversi. Jelas, karena orang mencari dengan kata kunci tipe ini untuk (sekedar) mencari informasi. Dan Google adalah media tepat untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat. Kata kunci yang mengandung pertanyaan masuk dalam tipe ini: dimana, mengapa, apa, dll.

Kasus 1. penyedia jasa tour di bali. kata kunci informational: “tempat wisata menarik di bali”.

Kasus 2: penjual mesin fotocopy. Kata kunci informational: “cara memperbaiki mesin fotocopy”.

“adalah”, “yaitu”, “gambar”, “contoh” termasuk kata kunci wajib yang masukkan dalam negative keyword. Iklan jual mesin fotocopy tidak perlu tayang di depan orang yang mencari “gambar mesin fotocopy”. Ikan jual celana chino tidak perlu tayang ketika orang mencari “celana chino adalah”.

4. Navigational

Pencarian untuk menemukan suatu website. Orang mau mengakses facebook.com, SERINGKALI hanya mengetikkan “facebook” di address bar. Hasilnya facebook.com di atas hasil pencarian, dan masuk halaman facebook melalui hasil pencarian tersebut. Jika anda punya merek, merek anda bisa dimasukkan dalam incaran kata kunci. Bagus untuk menaikkan ctr, quality score, yang dapat mempengaruhi performa kampanye secara keseluruhan.

Area Abu-abu

Ada beberapa kata kunci yang berkarakter informational, namun bisa juga diincar. Misal: “harga”, “cara”. Pencari bisa saja hanya bermaksud mengumpulkan informasi, namun bisa saja mencari informasi untuk membeli.

Contoh lebih detail:

Untuk iklan frachise laundry, pencarian “cara mendirikan usaha laundry”, bisa saja iklan ditayangkan. Kata kunci “harga mesin fotocopy canon” bisa saja tayang untuk iklan jual mesin fotocopy canon. Jika sense nya masuk, bisa saja dicoba, dan lihat perkembangannya. Jika budget tipis, langsung saja masuk ke kandang negative keywords.

Studi kasus, “harga” saya masukkan negatif keyword dalam iklan jual mesin fotocopy. Klik banyak, boros di bugdet, namun tidak mendatangkan konversi.

Adwords vs Hasil Pencarian Organik

Dalam sebuah penelitian, disimpulkan bahwa orang lebih cenderung mengklik iklan Adwords, daripada hasil organik, untuk kata kunci yang berkarakter transactional tinggi – 2:1. Banyak sebab. Diantaranya: Iklan adwords menempati posisi lebih atas. Format iklan tayang yang lebih eye catching. Atau, website yang iklan Adwords memang cenderung menjual, atau menyediakan produk atau jasa, daripada sekedar memberikan informasi. Karenanya user lebih memilih masuk ke website yang di Adwords-kan. (info lengkap).

Ini bisa menjadi salah satu alasan kita perlu iklan Adwords untuk dongkrak penjualan. Bahkan meskipun website sudah di halaman pertama secara organik.

Eye Tracking Studies (penelitian rekam jejak bola mata)

Pencari tipe transactional lebih intens dalam melihat hasil pencarian. Tidak cepat pindah pencarian (mencari lagi dengan kata kunci lain). Artinya, posisi tidak teratas pun, lebih cenderung mendapat klik, daripada tipe informational. Kuncinya, adalah diheadline, mana yang paling menarik pencari untuk di klik. Dengan kata lain, user lebih berlama-lama melihat hasil dari pencariannya. (info lengkap)

 Lalu?

Harus berhati-hati dalam pemilihan kata kunci dan setting iklan. Kata kunci yang terlalu luas akan menyasar banyak pencarian yang bisa jadi tidak menghasilkan konversi namun boros Melihat secara berkala kata kunci yang mendatangkan pengunjung di Adwords akhirnya adalah langkah wajib untuk mengontrol performa kata kunci pilihan kita. Jangan ragu untuk banyak membaca tips mengelola iklan adwords untuk minimalisi anggaran agar biaya yang dikeluarkan tidak jebol.

Salam