Bukan hanya kata kunci apa yang Anda gunakan yang perlu diperhatikan, seberapa kali Anda menggunakan keyword tersebut di suatu halaman juga penting. Seberapa sering keyword muncul di suatu halaman sering disebut juga dengan keyword density dalam SEO. Nah di bawah ini, mari kita sama – sama cari tahu mengenai keyword density dalam SEO.
Apa itu Keyword Density?
Secara sederhana, keyword density adalah frekuensi seberapa sering kata kunci utama digunakan dalam suatu page. Keyword density umumnya dinyatakan dalam persentase dari jumlah total kata pada halaman. Pada dasarnya, keyword density membantu mesin pencari dan pengunjung sebuah situs untuk memahami tentang halaman apa halaman Anda.
Umumnya Anda harus memiliki focus keyword yang berfungsi sebagai istilah pencarian utama konten Anda. Namun, Anda sangat mungkin sekali untuk menggunakan kata kunci LSI yang membantu meningkatkan pemahaman keseluruhan tentang topik utama yang Anda bahas. Penting halnya untuk mengetahui seberapa sering sebuah kata kunci muncul di halaman Anda agar tidak terkena masalah keyword stuffing. Apa itu keyword stuffing?

Definisi Keyword Stuffing
Pada tahun – tahun awal optimasi mesin pencari, semakin sering Anda menggunakan kata kunci maka Anda akan ditempatkan di posisi yang terbaik di SERPs. Terdengar sangat mudah bukan? Namun tidak demikian. Karena dulu ada “peraturan” demikian, banyak webmaster yang curang dengan menambahkan keyword sebanyak – banyaknya. Konten jadi tidak bisa terbaca sama sekali karena isinya hanya kata kunci saja. Nah inilah yang sering di sebut keyword stuffing. Keyword stuffing dini ini termasuk ke dalam black hat SEO yang harus Anda hindari. Dini ini keyword stuffing sudah tidak lagi dipakai apalagi kini Google sudah sangat mengedepankan kebutuhan dan keinginan user.
Pengaruh Keyword Density dalam SEO Strategy
Setelah Google mengetahui tentang praktik keyword stuffing, Google memperbarui algoritmanya. Optimasi konten jadi bukan lagi tentang kata kunci namun tentang seberapa bagus konten yang bisa Anda buat dan seberapa berkualitaskah konten tersebut. Namun, apakah keyword density tetap penting? Ya, masih penting.
Ketika Google atau search engine yang lainnya melihat konten dalam website Anda, mereka tidak serta merta membaca konten Anda secara keseluruhan. Google dan search engine memindai dan melihat kata kunci mana yang jauh lebih sering muncul di page tersebut. Semakin tinggi kepadatan suatu kata kunci, berarti kemungkinan halaman tersebut mengenai topik itu. Dengan demikian, memperhatikan keyword density sangat penting namun perlu diingat, jangan sampai kepadatan Anda terlalu padat hingga timbul keyword stuffing.

Bagaimana Cara Untuk Mengkalkulasi Keyword Density?
Biasanya, rumus yang dipakai untuk menghitung keyword density adalah berapa kali kata kunci fokus digunakan pada halaman dibagi dengan jumlah total kata kunci di seluruh halaman. Misalkan saja, Anda menggunakan keyword tertentu sepuluh kali dengan postingan blog seribu kata. keyword density Anda berarti 1%.
Apakah ada batasan tertentu? Banyak digital marketing keyword density yang bagus adalah 1%, sebagian yang lainnya mengatakan jika tidak lebih dari 4% adalah bagus. Sebenarnya, jawaban dari pertanyaan ini subjektif. Tergantung seberapa panjang konten yang Anda buat.
Dimana Meletakkan Keyword?
Peletakkan keyword tidak hanya ada di dalam konten saja namun juga diletakkan pada bagian bagian krusial seperti title, meta description, heading, dan body content tentu saja.

Kesimpulan
Keyword density dalam SEO termasuk ke dalam salah satu part penting dalam SEO. Dengan penggunaan, penempatan, dan komposisi kepadatan kata kunci yang benar, Anda sangat bisa meraih peringkat satu Google. Namun, harus dibarengi juga dengan hal yang lainnya seperti backlink dan SEO On Page yang lain.