Setiap pemilik situs pastinya menginginkan blog yang ramai dikunjungi oleh pengunjung. Namun, tentu saja tidak hanya ramai namun ingin berlama – lama dalam mengunjungi situs Anda. Namun, ada keadaan dimana pengunjung hanya melakukan klik pada situs Anda lalu meninggalkan begitu saja. Situasi ini disebut dengan bounce rate. Nah bounce rate dalam SEO bisa berpengaruh dalam rangking atau tidak? Simak ulasannya di bawah ini. 

Bounce Rate Adalah…..

Bounce Rate dapat diartikan sebagai persentase pengunjung situs Anda yang meninggalkan laman website tanpa melakukan tindakan seperti mengklik tautan, mengisi formulir atau bahkan melakukan pembelian. Bounce rate dalam search engine optimization sangat perlu karena tiga alasan. Apa alasan – alasan tersebut :

  1. Seseorang yang melakukan bounce rate pada situs Anda jelas tidak melakukan konversi. Jadi, ketika Anda meminimalkan bounce rate situs Anda maka kemungkinan besar Anda sedang melakukan upaya untuk meningkatkan konversi situs Anda. 
  2. Bounce Rate dapat digunakan sebagai faktor peringkat dalam Google. Sebuah fakta menunjukkan jika bounce rate berkorelasi atau berhubungan erat dengan peringkat suatu halaman atau situs di mesin pencari.
  3. Bounce Rate yang tinggi juga mampu mengindikasikan bahwa situs atau halaman tertentu dalam situs Anda kurang dalam segi konten, user experience, layout ataupun copywriting

Cara Cek Bounce Rate di SEO

Bounce Rate dalam SEO

Untuk melakukan cek bounce rate website Anda, Anda bisa menggunakan tools gratis dari Google yakni Google Analytics. Caranya, Anda cukup membuka akun Google Analytics Anda yang sudah terhubung dengan situs Anda. Pada halaman dashboard utama biasanya sudah terpampang dengan jelas berapa bounce rate sebuah situs. Namun jika Anda ingin melihat dengan jelas bagaimana laporan Google Analytics mengenai bounce rate Anda, maka Anda bisa menuju ke behavior – overview lalu lihat full report untuk mendapatkan laporan bounce rate per halaman.

Berapa Rata – rata Bounce Rate dalam SEO?

Berdasarkan laporan dari gorocketfuel.com, bounce rate website yang baik adalah di rentang antara 41% – 51%. Namun jelas saja ini bukan patokan yang harus dipatuhi oleh semua pemilik situs. Bounce rate yang normal juga sangat bergantung pada industri yang Anda geluti serta dari mana traffic situs Anda berasal. 

Faktor Orang – Orang Melakukan Bounce Rate

Sebelum mengetahui bagaimana cara untuk mengurangi bounce rate, mari kita bahas alasan mengapa seseorang melakukan bounce rate pada sebuah situs. Berikut ini alasan – alasannya :

Halaman Tidak Memenuhi Ekspektasi

Alasan pertama mengapa seseorang melakukan bounce rate adalah karena mereka tidak menemukan apa yang mereka ekspektasikan (jawaban) dalam halaman milik Anda. Contohnya, misal Anda ingin membeli buah segar, lalu Anda melakukan pencarian pada mesin pencari dengan kata kunci “beli buah segar” nah mesin pencari akan merekomendasikan situs situs yang mengandung kata kunci “beli buah segar” nah namun ketika Anda melakukan klik pada sebuah halaman, halaman tersebut merujuk pada “beli parcel buah” tentu saja ini tidak sesuai yang Anda ekspektasikan bukan? Yang Anda lakukan jelas saja melakukan bounce rate pada situs tersebut.

Desain yang Kurang Bagus

Bounce rate yang tinggi juga disebabkan oleh desain situs yang kurang bagus. Ya, sebagai manusia tentu saja Anda setuju jika yang dilihat dari sebuah situs adalah desainnya terlebih dahulu baru kontennya. Jika desain situs Anda kurang bagus, umumnya pengguna akan malas untuk membaca konten Anda. 

User Experience yang Buruk

Selain memperhatikan desain sebuah situs agar memperbaiki bounce rate situs Anda, Anda juga harus memperhatikan user experience dari pengunjung situs Anda. Anda harus memperhatikan dalam membaca serta mengerti navigasi situs Anda . Hal ini bisa menjadi salah satu upaya untuk membuat situs Anda memiliki bounce rate yang rendah.

Halaman Memberikan Apa yang Pengguna Cari

Bounce Rate dalam SEO juga tidak melulu mengindikasikan sesuatu yang kurang bagus. Faktanya, bounce rate juga mampu mengindikasikan bahwa halaman yang Anda miliki adalah halaman yang mereka inginkan. Misalkan saja Anda sedang mencari “resep nasi goreng” lalu ketika Anda sudah menemukannya, Anda melakukan screenshot pada postingan tersebut lalu menutup halaman situsnya. Ini jelas meningkatkan bounce rate sebuah situs namun di sisi yang bagus.

Cara “Memperbaiki” Bounce Rate Website

Bounce Rate SEO

Embed Video Youtube

Dengan menambahkan video Youtube yang membantu mengilustrasikan konten Anda ataupun Jasa Penulis Artikel tulis mampu membantu untuk meminimalkan bounce rate karena waktu kunjung user yang bisa jauh lebih meningkat akibat menonton video. Sebuah studi yang dilakukan oleh backlinko pada unggahannya menyebutkan jika situs yang dilakukan embed video 11% jauh lebih rendah bounce ratenya.

Tambah “Bucket Brigades

Bucket Brigades merupakan salah satu hal yang bisa memperbaiki bounce rate situs Anda. Bagaimana cara kerjanya? Pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan bagian dari halaman Anda yang kurang menarik. Lalu langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menambahkan frasa yang menarik (inilah teknik bucket brigades) agar pengunjung bisa merasa penasaran. Beberapa contohnya adalah menambahkan frasa “in fact”. Beberapa kumpulan frasa Bucket Brigades adalah :

  1. Check This Out!
  2. Pertanyaannya adalah :
  3. Intinya…..
  4. With that :
  5. That Made Me Think :

Kecepatan Loading

Bounce Rate Google Analytics juga dipengaruhi oleh loading speed suatu website. Dalam Google Analytics ditemukan jika lebih dari 11 juta landing page atau situs yang memiliki loading yang lambat memiliki korelasi dengan bounce rate yang tinggi. Ini tentu saja bukan sesuatu yang mengherankan lagi jika dilihat dari karakter pengunjung online yang rata – rata ingin serba cepat. Untuk mengecek loading speed situs yang Anda miliki, Anda bisa menggunakan tools gratis dari Google yang sering disebut dengan PageSpeed Google Insight.

Gunakan “PPT Introducing Template

Orang memutuskan untuk tetap tinggal atau pergi berdasarkan apa yang mereka lihat. Untuk itu, penting halnya untuk menarik perhatian seseorang dengan visual yang menarik. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Buat Intro Agar Pengunjung Tetap Mau Membaca

“The PPT Template” merupakan sebuah template yang dikutip dari backlinko.com dimana P awal memiliki arti promosi, P kedua artinya proof dan yang T terakhir artinya transition. Menggunakan PPT template sangat mudah diterapkan namun tergolong ampuh untuk menurunkan bounce rate. 

Contoh P : Promise :

“Pada artikel ini, kami akan menunjukkan bagaimana cara blablabla”

Selanjutnya, beri “proof” bahwa konten yang Anda miliki dapat dipercaya. Anda bisa mengutip dari mana saja mulai dari pengalaman pribadi, review pelanggan atau yang lainnya. Contoh P : Proofe.

“Ini adalah cara saya untuk mendapatkan subscriber dalam kurun waktu…..”

Nah yang terakhir adalah transitions. Untuk transitions ini, Anda bisa mengkolaborasikan dengan poin nomor dua yakni dengan menggunakan Bucket Brigades.

Bounce Rate

Buat Konten yang Mudah Dibaca

Untuk memperbaiki bounce rate dalam SEO yang selanjutnya adalah dengan membuat konten yang mudah dibaca. Umumnya pengunjung situs Anda enggan untuk membaca jika kontennya saja tidak human friendly. Lantas, konten yang human friendly itu yang seperti apa?

Banyak “Ruang Putih

Beri konten Anda ruang untuk bernapas. sisakan banyak ruang putih pada postingan konten Anda. Namun, jelas saja jangan terlalu banyak. Terlalu banyak ruang putih pada postingan Anda juga bisa membuat pengunjung enggan untuk melakukan scroll banyak – banyak.

Perhatikan Jumlah Paragraf

Yang selanjutnya, perhatikan jumlah paragraf yang Anda buat. Untuk memperbaiki bounce rate dalam situs, jangan terlalu banyak memberi kalimat dalam paragraf. Dua kalimat atau tiga kalimat saja sudah cukup. 

Font yang Digunakan

Gunakan font sekitar 15 px hingga 17 px. Ini adalah standar besarnya font dalam suatu postingan. Jika lebih kecil dari pada itu, umumnya jika dilihat dari smartphone akan terlalu kecil sehingga perlu effort lebih untuk membesarkannya.

Perhatikan Subheading

Gunakan subjudul atau subheading untuk memisahkan konten menjadi bagian – bagian terpisah. Hal ini akan membuat pengguna Google atau pengunjung situs Anda jadi lebih mudah untuk mengerti isi dari situs Anda tanpa membaca keseluruhan isi konten.

Satisfy Search Intent

Google sejauh ini masih menjadi salah satu sumber traffic yang paling banyak. Untuk itu sangat penting agar konten Anda memenuhi keinginan dari search intent. Jangan lupa untuk melakukan riset menggunakan tools riset Andalan Anda untuk mengetahui apa yang pengguna ingin cari.

Buat “Donkeys” jadi “Unicorns

Untuk memperbaiki bounce rate tinggi, Anda bisa mengubah dari “donkeys” menuju “unicorns”. Donkeys sendiri adalah sebuah kata yang disematkan untuk bounce rate jelek (tidak menghasilkan konversi) sedangkan unicorns adalah sebutkan untuk bounce rate bagus karena terjadi konversi.

Tambah Internal Link pada Situs Anda 

Anda pasti paham jika internal link sangat bagus untuk SEO. Tapi tahukah Anda jika menambahkan internal link juga nyatanya mampu memperbaiki bounce rate yang tinggi. Hal ini karena dengan adanya internal link bisa membuat orang berlama – lama dalam situs Anda. Sebagai saran, buat internal link atau eksternal link yang bisa dibuka di tab baru agar lebih mudah.

Bounce Rate SEO

Perbaiki Desain

Seperti yang telah disebutkan di atas, desain yang buruk bisa membuat orang melakukan bounce rate. Maka dari itu untuk meminimalkan bounce rate dalam SEO bisa menggunakan desain yang bagus. Anda bisa menggunakan Jasa Desain untuk membantu Anda membuat desain postingan yang bagus.

Gunakan Table Of Content

Jika konten yang Anda buat panjang, tak ada salahnya untuk menggunakan table of content (tentunya dengan link yang aktif pula). Dengan adanya table of content ini bisa membuat pengguna internet tidak perlu membaca detail suatu halaman untuk tahu keseluruhan isi dari sebuah artikel.

Buat Bagian Related Post

Jika Anda ingin membuat pengunjung Anda betah berlama – lama dalam situs Anda, jangan ragu untuk membuat bagian related post. Ini hampir mirip dengan internal link namun ini jauh lebih spesifik. Umumnya berada di bagian samping atau bagian akhir postingan.

Nah itulah serba serbi bounce rate dalam SEO. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu proses pengoptimalan situs Anda. Namun, jika Anda menggunakan Jasa SEO untuk membuat website berada di halaman satu Google (Atau bisa juga menggunakan Jasa Google Ads) Anda sudah tidak perlu meresahkan ini lagi.