Membuat konten media sosial merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan gen Z masa kini yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap momen adalah waktu berharga yang wajib diabadikan dan masuk dalam setiap akun media sosial generasi ini. 

Jenis resepsi atas masing-masing penonton, baik aktif maupun pasif menjadi salah satu alasan mengapa konten tersebut tidak selalu tampil maupun diterima oleh seluruh khalayak. Namun pernahkah kalian merasa apabila konten yang kalian buat tidak pernah diterima dan muncul di khalayak audience yang kalian sasar? Apabila iya, berarti kalian perlu memperhatikan bagaimana meracik konten media sosial yang digemari dan disukai oleh khalayak.

Mengoptimalkan konten mungkin tidak menjadi target utama gen Z, karena bisa saja beberapa dari mereka hanya ingin mengabadikan momen dan dapat dikenang bersama teman mereka. Namun, apabila dikorelasikan dengan kapabilitas media sosial yang sangat luas ini akan sangat menguntungkan apabila konten yang kalian buat menarik. 

Menarik disini tidak hanya di sisi konten melainkan juga pada personal branding diri sendiri yang akan menentukan bagaimana nasib kedepannya. Banyak dari pengguna media belum menyadari bahwa konten mampu dimonetisasi, dan monetisasi ini dapat disetting sedemikian rupa agar menguntungkan kreator lebih banyak di sisi finansial.

Maka dari itu, penguasaan content marketing diperlukan agar kreator mampu menyajikan konten yang reach out dan stand out melebihi sektor yang saat ini telah dimiliki. Diperlukan adanya perencanaan yang matang dan penyesuaian dengan tren massa agar produk yang dihasilkan mampu mendapat feedback yang baik dari orang lain. 

Pentingnya riset menjadi kunci utama agar konten ini mampu dijual dan untuk secara maksimal. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah dengan memperhatikan branding, teorema top of funnel (advertising, landing page, SEO), middle of funnel (konten edukatif & e-mail), bottom of funnel (identitas produk, promosi berjangka), pemilihan dan update berjangka dari konten. Tapi apa sih yang paling penting dalam sebuah konten medsos?

Tools Riset Hashtag Instagram

Setelah konten dibuat dan dikomposisikan secara matang mulai dari riset produk hingga pasar, serta penyesuaian dengan tren konten yang sedang ada pada saat ini. Setelah konten diproduksi, tahapan berikutnya merupakan proses yang tidak kalah penting yaitu membuat copywriting sekaligus hastag yang sesuai untuk mendongkrak pencarian teratas atas konten yang telah dibuat. 

Hashtag atau tagar (tanda pagar) merupakan kunci terpenting untuk meningkatkan insight konten di berbagai media, khususnya pada Twitter, TikTok, dan Instagram. Tidak sembarang hastag mampu kalian pakai untuk meningkatkan traffic konten yang kalian buat.

Terlebih bagi para pebisnis, diperlukan adanya kemampuan untuk mencari hashtag yang tengah viral dan menjadi trending topic di kalangan pengguna media. Namun, pentingnya disini adalah dibutuhkan adanya signifikansi dari hastag dan dampak yang telah ada atas penggunaan hastag tersebut. Hal ini dikarenakan biasanya para kreator dengan tidak sengaja mengunggah kontennya secara acak dan hanya menampilkan hashtag trending yang belum tervalidasi powernya.

Bagaimana Cara Riset Yang Baik?

Hastag atau biasa dilambangkan dengan (#) adalah topik kunci atau penanda dari konten di mesia sosial yang ada untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi atas konten tertentu dalam waktu yang singkat. Hastag disini juga berfungsi sebagai pengelompok atas ribuan bahkan jutaan konten untuk mudah dicari dimana akan dikelompokkan berdasarkan tren maupun tanggal pengunggahan. Lalu bagaimanakah cara menargetkan hastag yang sesuai dengan konten kalian?

Carilah Hastag Yang Sedang Populer

Untuk mengetahui tagar yang sedang booming di pengguna media, kalian bisa menyesuaikan dengan produk, jasa, atau konten yang akan kalian unggah. Carilah hastag dengan interaksi konten terbanyak yaitu dari sisi likes, comments, maupun share. Konten semacam inilah yang menjadi acuan kalian untuk digunakan pada konten yang akan kalian buat.

Teliti Postingan Populer

Demi efektivitas dari lalu lintas konten kalian, pilihlah hastag dengan volume pengguna yang besar dan teratas. Hal ini akan menambah kekuatan konten yang telah atau akan kalian unggah.

Lakukan Riset Hashtag Pada Konten Selebragam

Carilah influencer yang memiliki korelasi dengan konten kalian atau yang sedang viral untuk digunakan hastagnya. Hal ini berkaitan dengan fitur pengelompokan yang akan menyebabkan konten kalian bersanding dengan konten selebgram lainnya. 

Jangan Pernah Memakai Hastag Spam

Hastag yang baik bukanlah hastag spam yang tidak menguntungkan dua belah pihak, maka dari itu gunakanlah hastag yang berkaitan dan gunakan 5 tagar pendek dengan kata kunci yang tepat dan penggal dalam beberapa hastag apabila terlalu panjang.

Gunakan Fitur Related Hashtag

Fitur yang telah tersedia di instagram ini akan sangat membantu kalian dalam meningkatkan engagement dengan khalayak. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan mencari hashtag kalian di kolom pencarian instagram.

Gunakan Tools Riset Tambahan

Beberapa tools yang dapat kalian gunakan untuk membantu riset hashtag adalah hastagify, hootsuite, TINT, Talkwalker, RiteTag, TweetChat, KeyHole, Twubs, Mention, dan Hashtracking. Kesepuluh alat tersebut dapat kalian akses secara online melalui Google. Dengan menggunakan tools ini, kalian akan menghasilkan (generate), membuat (create), dan menganalisis (analyze) kemampuan dari hastag terbut. Sehingga nantinya konten yang akan kalian buat akan diterima, dan ditanggapi audience dengan baik yang secara otomatis akan mempermudah produksi konten berikutnya.