Dalam era digital saat ini, banyak bisnis fokus pada kampanye iklan online, termasuk Google Ads, untuk menjangkau pelanggan dan meningkatkan penjualan. Namun, tidak semua hasil konversi terjadi secara online. Banyak transaksi dan interaksi penting yang terjadi secara offline, seperti penjualan di toko fisik, panggilan telepon, atau pertemuan langsung.
Oleh karena itu, menganalisis data konversi offline sangat penting untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang efektivitas kampanye Google Ads Anda. Kesempatan ini akan membahas beberapa langkah dan manfaat menganalisis data konversi offline untuk mengoptimalkan kampanye iklan.
1. Mengintegrasikan Data Konversi Offline ke Google Ads
Untuk memahami dampak penuh kampanye Google Ads terhadap bisnis Anda, penting untuk melacak dan mengintegrasikan konversi offline. Google Ads memungkinkan Anda untuk mengunggah data konversi offline secara manual atau menggunakan alat seperti CRM (Customer Relationship Management) untuk mengotomatisasi proses ini.
Misalnya, jika bisnis Anda sering menerima panggilan telepon dari iklan online, Anda bisa mencatat panggilan tersebut sebagai konversi offline yang berasal dari kampanye Google Ads. Begitu juga jika ada transaksi yang terjadi di toko fisik setelah calon pelanggan mencari informasi melalui iklan online.
Menggabungkan data online dan offline membantu bisnis mendapatkan pandangan menyeluruh tentang bagaimana kampanye iklan mereka benar-benar memengaruhi penjualan. Sebuah studi dari Google menunjukkan bahwa 75% konsumen yang melakukan pencarian lokal di ponsel mereka mengunjungi toko fisik dalam waktu 24 jam, yang menekankan pentingnya integrasi data offline.
2. Menyesuaikan Penawaran Berdasarkan Nilai Konversi Offline
Setelah mengumpulkan data konversi offline, langkah berikutnya adalah menyesuaikan strategi bidding pada Google Ads. Jika data menunjukkan bahwa interaksi offline, seperti kunjungan toko atau panggilan telepon, menghasilkan penjualan dengan nilai lebih tinggi daripada konversi online, Anda bisa meningkatkan penawaran untuk kata kunci yang lebih mungkin menghasilkan interaksi tersebut.
Sebagai contoh, kampanye yang menargetkan kata kunci tertentu mungkin memiliki tingkat klik yang rendah, tetapi menghasilkan banyak panggilan telepon yang berujung pada penjualan bernilai tinggi. Dengan mengetahui hal ini, Anda dapat meningkatkan alokasi anggaran pada kata kunci tersebut untuk meningkatkan konversi.
3. Mengoptimalkan Kampanye Berdasarkan Lokasi
Jika bisnis Anda memiliki beberapa lokasi fisik, menganalisis data konversi offline per lokasi dapat membantu memahami wilayah mana yang paling responsif terhadap iklan Google Ads. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi iklan berdasarkan lokasi geografis, memungkinkan Anda untuk fokus pada wilayah yang memiliki tingkat konversi offline tertinggi.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 30% dari semua pencarian di perangkat seluler terkait dengan lokasi, dan kampanye yang menargetkan area lokal secara efektif sering kali memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kampanye nasional atau global.
4. Mengukur ROI Lebih Akurat
Salah satu tantangan terbesar dalam pemasaran digital adalah menghitung Return on Investment (ROI) secara akurat, terutama ketika transaksi terjadi secara offline. Dengan menganalisis data konversi offline, bisnis bisa mendapatkan gambaran lebih akurat tentang bagaimana kampanye Google Ads berkontribusi terhadap keuntungan mereka secara keseluruhan.
Misalnya, jika iklan online menghasilkan panggilan telepon yang menghasilkan penjualan offline senilai jutaan rupiah, kampanye tersebut mungkin tampak kurang efektif jika hanya dilihat dari konversi online. Namun, dengan memasukkan data konversi offline, pengiklan dapat menghitung ROI yang sebenarnya dan mengambil keputusan lebih tepat untuk pengeluaran iklan di masa depan.
5. Meningkatkan Personalisasi dan Pengalaman Pelanggan
Dengan data konversi offline, Anda dapat lebih memahami perilaku pelanggan, apa yang mereka cari, dan kapan mereka lebih mungkin untuk melakukan pembelian. Ini memungkinkan Anda untuk mempersonalisasi kampanye lebih lanjut dan memberikan pengalaman yang lebih relevan bagi pengguna.
Sebagai contoh, jika data menunjukkan bahwa calon pelanggan sering kali mengunjungi toko setelah melakukan pencarian di perangkat seluler, Anda dapat menyesuaikan iklan agar menampilkan pesan khusus yang mengajak mereka untuk mengunjungi toko atau memberikan penawaran khusus di lokasi fisik.
Baca Juga : Call Extensions Dalam Google Ads
Kesimpulan
Menganalisis data konversi offline adalah langkah penting dalam meningkatkan efektivitas kampanye Google Ads. Dengan mengintegrasikan data offline, Anda bisa mendapatkan pandangan lebih lengkap tentang dampak iklan terhadap bisnis, meningkatkan strategi bidding, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Data konversi offline juga membantu mengukur ROI lebih akurat dan mengoptimalkan kampanye berdasarkan lokasi atau interaksi pelanggan. Jadi, jika bisnis Anda mengandalkan penjualan offline, pastikan Anda memanfaatkan sepenuhnya data konversi offline untuk hasil iklan yang lebih optimal.