Sebagai seorang pakar dalam dunia pemasaran digital, saya sering menemui pebisnis yang merasa kecewa dengan hasil iklan mereka di Google. Padahal, bukan sistemnya yang salah—tetapi strategi yang digunakan seringkali tidak sesuai dengan perilaku konsumen. Di sinilah pentingnya memahami funnel pemasaran atau tahapan perjalanan konsumen dari tidak tahu hingga membeli.
Google Ads memiliki fitur dan format yang sangat kaya, namun keberhasilannya bergantung pada seberapa tepat Anda menyesuaikannya dengan setiap tahap funnel. Di artikel ini, saya akan membahas bagaimana menyusun kampanye berdasarkan struktur funnel: awareness, consideration, dan conversion, serta peran penting dari jasa iklan Google Ads dalam mengelolanya dengan efisien.
Apa Itu Funnel Pemasaran dalam Google Ads?
Funnel pemasaran menggambarkan proses bertahap yang dilalui calon pelanggan sebelum mereka membeli. Di setiap tahap, kebutuhan dan perilaku audiens berbeda. Kesalahan paling umum adalah menargetkan iklan penjualan langsung kepada audiens yang belum mengenal brand Anda.
Berikut adalah tiga tahap utama funnel dalam Google Ads:
1. Awareness (Kesadaran)
Tujuan utama di tahap ini adalah memperkenalkan brand Anda kepada sebanyak mungkin orang yang relevan. Ini bukan saatnya mendorong penjualan, tapi menanamkan kehadiran merek dalam pikiran calon pelanggan.
Format iklan yang cocok:
- Display Ads (jaringan Google Display Network)
- YouTube Ads (video pendek 6–15 detik)
- Discovery Ads
Statistik dari Google menunjukkan bahwa 70% pengguna lebih cenderung membeli dari merek yang mereka kenali secara visual sebelumnya. Di sinilah jasa iklan Google Ads bisa sangat membantu dengan desain visual dan targeting yang tepat.
2. Consideration (Pertimbangan)
Setelah pengguna mengenal brand Anda, tahap berikutnya adalah membangun minat dan memberikan alasan mengapa produk Anda layak dipilih. Ini tahap di mana mereka mulai membandingkan produk, membaca ulasan, atau mencari promo.
Format iklan yang efektif:
- Search Ads dengan keyword berniat beli (misalnya: “harga sewa motor Ubud”)
- Gmail Ads
- Remarketing ringan (menampilkan iklan kepada mereka yang pernah berinteraksi dengan situs Anda)
Sebuah studi oleh Think with Google menyebutkan bahwa 53% pembeli online akan melakukan pencarian setidaknya dua kali sebelum memutuskan membeli. Maka, strategi Anda harus fokus pada visibilitas dan edukasi.
3. Conversion (Konversi)
Di tahap ini, audiens sudah siap melakukan tindakan—baik itu membeli, mendaftar, atau menghubungi. Tugas iklan Anda adalah mendorong mereka untuk segera bertindak.
Format kampanye yang digunakan:
- Remarketing dinamis
- Iklan pencarian dengan CTA kuat seperti “Pesan Sekarang” atau “Diskon Hari Ini”
- Shopping Ads untuk e-commerce
Sebagai contoh, salah satu klien jasa iklan Google Ads kami di bidang tur wisata di Bali mengalami peningkatan conversion rate sebesar 67% setelah menerapkan iklan remarketing di tahap ini.
Strategi Funnel Google Ads dalam Praktik
Untuk menjalankan funnel secara efektif, Anda harus memecah kampanye ke dalam kategori sesuai tahapnya. Jangan campur aduk iklan awareness dengan iklan konversi dalam satu grup.
Contoh struktur funnel Google Ads:
- Kampanye 1 – Awareness: Target audience yang belum pernah mengunjungi situs Anda, menampilkan iklan display ringan.
- Kampanye 2 – Consideration: Targetkan pengguna yang sudah klik iklan sebelumnya atau mengunjungi halaman produk.
- Kampanye 3 – Conversion: Remarketing ke pengguna yang sudah mengisi keranjang belanja atau klik tombol “hubungi kami” namun belum menyelesaikan transaksi.
Dalam setiap kampanye, jasa iklan Google Ads akan menggunakan pelacakan konversi dan analitik lanjutan agar performanya bisa diukur dan ditingkatkan terus-menerus.
Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya
Berikut beberapa kesalahan fatal dalam menyusun funnel Google Ads:
- Langsung menjual tanpa membangun awareness
- Menargetkan keyword yang terlalu luas di tahap konversi
- Tidak membedakan audiens antara yang baru kenal dan yang hampir membeli
- Mengandalkan satu jenis iklan saja
Dengan pendampingan dari jasa iklan Google Ads yang berpengalaman, kesalahan-kesalahan ini bisa dihindari sejak awal. Bahkan bisnis skala kecil bisa bersaing dengan brand besar jika strateginya tepat sasaran.
Optimasi Anggaran Google Ads di Setiap Tahap Funnel
Salah satu kunci sukses dalam kampanye funnel adalah membagi anggaran secara bijak. Jangan habiskan semua dana di tahap konversi—tanpa audiens di tahap awareness dan consideration, Anda tidak akan punya calon pembeli.
Praktik terbaiknya:
- Alokasikan sekitar 40% anggaran untuk awareness (jangkauan luas)
- 30% untuk consideration (traffic berkualitas)
- 30% untuk conversion (remarketing & action)
Pendekatan ini dikenal sebagai optimasi anggaran Google Ads di setiap tahap funnel, yang secara efektif menyeimbangkan jangkauan dan efektivitas biaya.
Saatnya Menyusun Funnel Google Ads Anda
Funnel bukan hanya konsep teori, tapi strategi nyata yang terbukti meningkatkan efektivitas iklan. Di dunia yang penuh gangguan informasi, menyampaikan pesan yang tepat kepada audiens yang tepat, pada waktu yang tepat adalah kunci.
Jika Anda belum pernah menyusun kampanye berbasis funnel, sekarang adalah waktu yang tepat. Gunakan jasa iklan Google Ads untuk membangun sistem kampanye yang bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu—mengubah pengunjung menjadi pelanggan setia.
Ingin saya bantu buatkan strategi funnel iklan Google Ads khusus untuk bisnis Anda?