Dalam SEO, terdapat istilah long tail keyword dan short tail keyword. Nah pada kesempatan kali ini, mari kita bahas lebih dalam mengenai long tail keyword dalam SEO. Apakah sebaiknya digunakan atau sebaiknya diabaikan saja. Sebelumnya, cara untuk menemukan kata kunci harus dilakukan riset terlebih dahulu menggunakan tools riset kata kunci.
Apa itu Long Tail Keyword dalam SEO?
Long tail keyword banyak diandalkan oleh praktisi SEO terpercaya karena spesifik dan sesuai dengan searcher intent. Kata kunci jenis ini umumnya memiliki volume pencarian yang rendah, rendah juga persaingannya namun jika digunakan secara tepat mampu meningkatkan konversi. Umumnya long tail keyword terdiri lebih dari 3 kata. Karena pencarian dari long tail keyword rendah, maka untuk berada di halaman satu jadi lebih mudah.
Mengapa Long Tail Keyword Penting dalam SEO?
Menurut riset yang dilakukan oleh Backlinko terhadap 306 juta keyword, 91,8% dari semua permintaan pencarian adalah long tail keyword. Coba bayangkan jika kita benar dalam mengoptimasi long tail keyword, berapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan? Banyak sekali bukan? Sekiranya ada 3 keuntungan menggunakan long tail keyword. Apa sajakah itu?
Kompetitor yang Jauh Lebih Sedikit
Long tail keyword pastinya merupakan kata kata yang spesifik dengan niche atau bisnis Anda. Untuk itu kompetisi yang ada di dalamnya pastinya jauh lebih sedikit. Keuntungan yang bisa Anda dapat, Anda tidak perlu “effort” yang lebih untuk mengoptimalkannya bahkan dengan SEO On Page dan Off Page yang sederhana sudah sangat memungkinkan sekali untuk berada di page one.
Tetap Memiliki Nilai Konversi
Meskipun kompetitornya sedikit dan otomatis tingkat pencariannya juga sedikit, namun bukan berarti long tail keyword dalam SEO tidak memiliki konversi. Justru karena sudah spesifik nilai konversinya tinggi.
Membantu Mengoptimalkan Untuk Semantic, Conversional & Voice Search
Sebuah data menunjukkan jika orang zaman sekarang 55% menggunakan voice search untuk melakukan aktivitas browsing setiap harinya. Nah dengan mengoptimalkan long tail keyword bisa membantu untuk “menjaring” orang yang menggunakan voice search.
Bagaimana Cara Menemukan Long Tail Keyword?
Cara menemukan long tail keyword dengan mudah bisa menggunakan Google Autocomplete. Anda juga bisa menggunakan tools yang lainnya untuk membantu menemukan long tail keyword seperti tools Google Keyword Planner, Ubersuggest, Google Trends ataupun yang lainnya. Namun pada kesempatan ini, mari sama sama mencari long tail keyword dengan bantuan Google Autocomplete.
Siapkan Seed Keyword
Untuk mencari seed keyword atau sering disebut dengan kata kunci utama, Anda bisa menggunakan tools mencari keyword. Gunakan saja tools riset kata kunci yang biasa Anda gunakan untuk mencari seed keyword. Anda bisa menulis beberapa list, tidak hanya satu.
Gunakan Google Autocomplete Suggestions
Nah setelah Anda menemukan seed keyword Anda, lalu Anda bisa langsung menuliskan di Google Autocomplete dan lihatlah suggestion yang diberikan. Anda bisa menggunakan suggestion – suggestion tersebut.
Gunakan Google Relate Suggestion
Tak hanya dari Google autocomplete suggestions saja, Anda juga bisa menemukan long tail keyword dalam SEO di Google relate suggestion. Untuk menemukan Google relate suggestion, Anda bisa scroll SERPs hingga paling bawah.
Ulangi di Bing Search Suggestion (Opsional)
Jika Anda ingin mencari referensi lain dan ingin mengoptimalkan tak hanya di Google saja, Anda bisa menggunakan Bing search suggestion
Kesimpulan
Nah itulah serba serbi mengenai long tail keyword dalam SEO. Meskipun kompetisinya mudah dan tidak banyak orang yang mencari, bukan berarti long tail keyword diabaikan begitu saja. Anda bisa mempertimbangkan penggunaannya untuk semakin mengembangkan website Anda.